Mau Dapat Rumah Subsidi Depok? Cari Tahu di Sini




Banyak yang mencari hunian murah dengan memilih rumah subsidi di Depok karena berbagai alasan. Padahal kota ini tidak memiliki daya tarik khusus dari segi keindahan alam atau tujuan wisata.
Tapi bukan berarti tak ada yang menarik sama sekali lho! Justru karena hal ini, pemerintah setempat berupaya membuat Depok memiliki daya tarik sendiri.

Misalnya dengan merancang kota ini sebagai sebuah kota yang ramah bagi warganya alias Friendly City.

Bahkan baru-baru ini, kampus ternama yakni Universitas Indonesia (UI) dan Gunadarma yang memang berlokasi di kota ini, mengusulkan Depok jadi Lab City alias kota akademisi dan penelitian.
Didukung dengan maraknya pembangunan infrastruktur membuat daerah ini makin diminati banyak orang sebagai tempat hunian.

Khusus bagi mahasiswa pendatang yang kuliah di salah satu kampus di Depok, biasanya akan mencari hunian sementara seperti kosan atau kontrakan.

Tentunya berbeda dengan yang sudah bekerja dan berkeluarga, karena kebutuhannya adalah mencari hunian permanen.

Harga rumah yang kian hari terus melonjak, membuat rumah murah seperti rumah subsidi jadi pilihan yang sangat menarik.

Rumah subsidi sendiri melibatkan peran pemerintah dalam meringankan beban biaya untuk masyarakat kecil yang ingin memiliki hunian.

Bahkan lewat program sejuta rumah, pemerintah telah membuat hunian dengan komposisi 70 persen rumah subsidi dan sisanya adalah non-subsidi.

Secara jumlah, rumah yang dibangun pemerintah dalam program ini sudah lebih dari 1 juta unit.
Dan saat ini, keberadaan rumah subsidi sudah menjangkau hampir semua daerah di Indonesia, termasuk tentunya di Depok.

Berada dekat dengan ibukota, membuat Depok jadi alternatif tempat tinggal, khususnya bagi mereka yang bekerja di Jakarta.

Apalagi, pasaran propeti di Depok tidak lah semahal di Jakarta, baik rumah non-subsidi maupun rumah subsidinya.

Rumah subsidi Depok cuma 100 juta-an 



Pengadaan rumah subsidi depok adalah salah satu upaya pemerintah dalam mengatasi kesenjangan antara jumlah hunian yang tersedia dengan jumlah yang dibutuhkan (backlog).
Dan karena harganya yang murah, pengadaan rumah ini pun ditujukan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Salah satu rumah subsidi di Depok yang diresmikan pemerintah hanya seharga Rp 112 juta dan DP 1% saja, dan sasarannya adalag masyarakat berpenghasilan maksimal Rp 4 juta.
Dengan harga tersebut, Anda sudah bisa memiliki rumah tipe 27 dengan luas tanah 72 m2.
Pilihan lainnya yakni tipe 27 berluas tanah 84 m2, tipe 36 dengan luas tanah 84 m2, dan tipe 41 yang memiliki luas tanah 98 m2.

Membeli rumah murah memang sangat menggiurkan, terlepas dari kondisi dan lokasi yang cenderung jauh dari pusat kota, tapi biasanya sudah memiliki akses yang memadai.

Di Depok misalnya. Meski tak sedikit warganya yang harus bolak balik Depok - Jakarta karena lokasi pekerjaan, tapi Depok tetap jadi favorit sebagai tempat tinggal.

Salah satu jenis transportasi pendukung yang menunjang kota Depok sebagai hunian masa depan adalah KRL.

Selain itu jugua ditambah dengan pembangunan infrastruktur seperti tol Cijago yaitu jalur Cinere-Jagorawi dan tol Desari yang menghubungkan Depok dengan Kawasan Antasari di Jakarta Selatan.
Jadi wajar saja ya, dengan perkembangan infrastruktur yang terus meningkat, Depok jadi kawasan yang banyak dipilih sebagai tempat hunian ataupun yang ingin berinvestasi.

Sebelum membeli rumah subsidi Depok, pastikan dulu beberapa hal ini



Harga jadi daya tarik sebagian besar orang yang ingin membeli rumah subsidi Depok.
Tapi jangan buru-buru dulu!

Karena harga bukan satu-satunya yang jadi pertimbangan saat membeli hunian. Apalagi yang akan ditempati dalam jangka panjang.

Yang tak kalah penting tentu saja kualitas dan daya tahan rumah itu sendiri. Ini tentunya agar Anda terhindar dari kemungkinan renovasi atau perbaikan sana sini, padahal rumah baru beberapa tahun ditempati.

Cari tahu juga developer rumah yang dibeli. Setidaknya Anda tahu rekam jejak sang pengembang.
Jadi kalau ternyata sempat bermasalah atau reputasinya kurang baik, pertimbangkan lagi untuk membeli rumah tersebut.

Perrsiapkan keuangan. Sebaiknya hitung kemampuan untuk membayar DP dan cicilan per bulan. Biasanya, besar angsuran per bulan tidak boleh melebihi sepertiga pendapatan.

Pertimbangkan juga kewajiban atau hutang lainnya yang harus dibayar, dan apakah pernah bermasalah dalam urusan kredit atau cicilan dengan bank.

Lalu perhitungkan jarak antara rumah ke lokasi kerja. Ini terkait dengan aturan bahwa rumah subsidi harus ditempati oleh yang membeli rumah subsidi.

Jadi Anda tidak bisa membeli rumah subsidi Depok lalu dibiarkan kosong, atau malah disewakan ke orang lain.

Riwayat cicilan di bank juga harus diperhatikan. Kalau Anda tercatat pernah membeli mobil, atau hunian sebelumnya, maka Anda tidak qualified untuk pengajuan rumah subsidi.

Sebelum pengajuan, periksa dulu sejarah transaksi Anda. Jika Anda pernah membeli mobil secara tunai, rumah subsidi Depok masih bisa diperoleh.

Beda dengan kredit motor, kalau Anda pernah mencicil sebelumnya, Anda masih bisa mengajukan diri untuk membeli rumah subsidi.

Terus pertimbangkan status pekerjaan, kalau Anda karyawan kontrak, maka Anda tidak bisa mengajukan rumah subsidi.

Karena dalam program ini Anda harus berstatus karyawan tetap selama minimal dua tahun tahun.


Depok tujuan favorit para pengembang



Ada banyak alasan yang membuat Depok berkembang pesat, sehingga dilirik banyak investor untuk mengembangkan properti.

Meski berada di pinggir ibukota, tapi nyatanya warga yang pindah ke Depok mencapai 3,4% per tahun dan angka ini terus meningkat.

Yang menarik, sebagian besar ini adalah warga yang bekerja di Jakarta. Mereka tinggal di rumah hunian, kontrakan, apartemen dan kos-kosan.

Jadi wajar saja, kalau pemerintah setempat membuat regulasi terkait pengawasan hunian, yang tujuannya supaya Kota Depok tertata rapi.

Para pengembang properti yang tertarik membangun hunian layak dan nyaman di Depok umumnya menawarkan konsep yang sejalan dengan konsep Depok sebagai Friendly City.

Hal ini membuat banyak hunian di Depok memiliki suasana yang nyaman untuk ditinggali. Dan cocok bagi Anda yang bosan dengan hiruk pikuk ibukota.

Selain Bogor, Depok jadi tempat favorit dengan banyaknya tawaran perumahan baru dengan konsep hijau dan harga yang tentunya lebih terjangkau dibanding Jakarta.

Ditambah lagi pemerintahnya juga terus berupaya mengembangkan kota.Seperti yang dikutip dari okezone.com, salah satu program yang jadi prioritas Pemkot Depok adalah membangun alun-alun di tengah kota.

Sehingga nantinya Depok akan memiliki ruang terbuka hijau untuk tempat bermain atau kumpulnya seluruh lapisan masyarakat.

Dalam waktu dekat pengerjaan alun-alun itu akan segera dikerjakan dan ditargetkan tahun 2020 sudah bisa dimanfaatkan warga.

Sejauh ini konsep hijau di Kota Depok, bisa dilihat dari setiap kelurahan yang memiliki taman terpadu. Dengan taman terbesarnya adalah Pancoran Mas dan Lembah Gurame.
Jadi, apa Anda terarik mencari rumah subsidi di Depok?


http://www.blogputra.com/2017/07/blogputra-buka-jasa-like-fb-page.html

Putra

No comments:

Post a Comment

You can comment in English or Bahasa Indonesia
No Spam !