Berbeda pendapat itu sudah biasa, idealnya tak jadi masalah yang berarti. Namun tak dapat dipungkiri perbedaan pilihan dalam hal politik kerap memicu masalah dalam relasi dengan sesama. Agar tak berlarut-larut dan merugikan banyak pihak, ada baiknya jika Anda bertindak, bertindak agar menjadikan suasana menjadi damai dan tentram tidak saling hujat. Selama beberapa bulan ke depan, pastikan hubungan dengan teman, keluarga, mungkin juga pasangan tetap terjalin baik. Para peneliti dari University College, London yang meneliti kaum konservatif dan liberal membuktikan bahwa perspektif politik dipengaruhi oleh struktur otak. Argumen tidak dapat mengubah otak, bahkan segala bentuk argumen pun tidak akan bisa mengubah pikiran seseorang. Yang artinya jika yang akan dia pilih pasangan calon A maka semua tentang A baik semua tidak ada buruknya. Penting untuk disadari, yang terbaik yang bisa Anda lakukan adalah menerima perbedaan. Lagipula, menurut beberapa penelitian, melanjutkan argumen hanya akan membuat mereka semakin memperkuat posisi tanpa mempertimbangkan logika dan alasan. Apalagi saat ini banyak sekali Berita Pilpres diinternet yang tidak bisa dipertanggung jawabkan.
Pandangan politik yang berbeda tak berarti salah. Anda hanya harus belajar untuk menerima perbedaan. Agree to disagree. Cara paling mudah, sekaligus paling susah bagi penghobi politik. Bagaimanapun lebih baik tak usah unggah status, gambar, apapun yang berbau politik di media sosial. Dalam segala kesempatan interaksi, lebih baik tak usah menyinggung politik. Jangan salah mengartikan, Bukan berarti Anda tak peduli dengan apa yang sedang terjadi. Hanya saja, Anda tak perlu mengumbarnya pada seluruh dunia dengan cara mengunggah status di media sosial dan mengagung - agungkan pasangan calon. Jika teman Anda berbicara Berita Pilpres bagaimana? Anda bisa mengalihkan topik pembicaraan. Terutama jika suasana terasa berubah jadi kurang nyaman. Pilih topik sesuatu yang disukai lawan bicara Anda agar menarik perhatiannya, terbawa ke arus pembicaraan baru Anda. Yang bisa dilakukan hanyalah mengubah cara Anda menanggapi opini atau argumen yang disampaikan lawan bicara. Kendalikan reaksi dengan mengenali batas kesabaran sendiri. Pikir berulang kali sebelum ada ucapan yang Anda sesali meluncur keluar dari mulut.
Meskipun Anda bisa mengendalikan emosi, lawan bicara Anda belum tentu bisa seperti Anda. Jika perdebatan sengit sudah terlanjur terjadi, cobalah untuk memulai perdamaian. Dengan cara, beri waktu sejenak agar suasana menjadi lebih tenang. Gunakan waktu untuk melihat masalah dari perspektifnya, dengan begitu Anda bisa mencari cara untuk berdamai dengan lawan bicara Anda. Dengan memahami apa yang membuatnya marah, Anda jadi punya kesempatan untuk berpikir lebih terbuka. Karenanya, Anda dapat mengatakan maaf duluan. Tak perlu gengsi karena Anda juga bertanggung jawab atas perkataan dan tindakan sebelumnya.
Gunakan nada bicara bersahabat. Beri kesempatan lawan bicara Anda mengungkapkan pemikirannya. Saat itu, jadilah pendengar yang baik. Ganti fokus pembicaraan bukan pada pemicu perdebatan atau pertengkaran Anda. Alihkan perhatian bukan pada perbedaan melainkan kesamaan yang Anda miliki. Dengan begitu Anda bisa menghindari perdebatan yang tidak ada habisnya. Jika teman Anda suka dengan Berita Pilpres Anda bisa mencari informasi yang sekiranya Anda berada di posisi tengah dengan begitu amarah teman Anda bisa segera hilang, selanjutnya Anda bisa menghindari perdebatan seperti diatas, Anda bisa menjadi pendengar yang baik saat teman atau kerabat Anda menuja – muja pasangan calon yang akan dia pilih.
kementerian masalah ini belum bisa memantau blog blog nakal mas, kadang saya kasihan sama saya sendiri karena sebagai pengguna blogspot, malah jadi tempat pemberitaan yang bisa mancing emosi.
ReplyDeleteResiko gratisan mas. Mau pindah dedicated hosting tapi belum ada sponsornye :D
Delete